testerpndADS

Selasa, 06 November 2012

TONGSENG DAGING SAPI



Gini niy nasib kalau kulkas masih dipenuhi dengan daging, jadinya mau gak mau ya ngolah daging lagi hihihi. Eh...kok kesannya jadi terpaksa gitu ya. Harusnya bersyukur dong..Alhamdulillah.
Sebenarnya sejak kemarin sudah banyak banget rencana untuk memperdayakan daging, jadi freezernya bisa lega sedikit. Maklum karena freezer yang penuh, jadi rencana untuk bikin nugget homemade jadi tertunda hihihihi (alasaan!!!! emang dasarnya males aja ^^). Dari sekian banyak ide yang ada, akhirnya kuputuskan untuk membuat tongseng daging sapi aja. Apalagi tuan besar juga mendukung banget. Padahal belum tentu juga aku bisa bikin tongseng lho, soalnya belum pernah bikin sendiri :D

Sedikit cerita nostalgia tentang tongseng, sejak kecil aku sudah sering menikmati menu ini. Dulu Papaku suka banget makan tongseng kambing. Favorit beliau adalah tongseng kambing yang terletak di daerah Kauman Yogyakarta. Konon penjual tongseng itu sudah ada sejak Papa masih kuliah di Yogyakarta dulu. Jaduuul banget kan. Setiap habis mudik Lebaran ke rumah mbah, Papa selalu mengajak kami jalan-jalan ke Yogyakarta dan menginap 1-2 malam. Menu yang wajib dicicipi ya pastinya tongseng kambing favorit. Seingatku di warung itu memang hanya menyajikan menu sate kambing, gule dan tongseng. Tongseng  yang disajikan dibuat sesaat setelah kita pesan dengan potongan daging yang cukup besar. Dagingnya sendiri selain menggunakan potongan daging yang memang ada di kuah gule juga memakai potongan daging dari sate kambing yang sudah dilepaskan dari tusuknya. Enaaak banget. Seiring berjalannya waktu (cieee...) Papa dan Mama mulai menghindari mengkonsumsi daging kambing dengan alasan kesehatan. Jadi kami sekeluarga udah gak pernah lagi deh mampir di warung tongseng tersebut.

Maksud hati memang kadangkala gak sejalan ya dengan kenyataan >.< Lagi-lagi pakai bahasa aneh nih hihihihi. Maksud hati pengeeen banget bisa bikin tongseng yang enak seperti yang dulu sering kami makan. Ternyata rasanya belum mirip, maklum bumbunya juga pakai jurus kira-kira. Mungkin memang karena tidak menggunakan daging kambing atau memang karena ada bumbu yang kurang. Selain itu memang aku tidak membuat sate terlebih dahulu untuk dimasukkan ke dalam olahan tongseng. Enak sih, buktinya laris manis lho tongseng buatanku (atau jangan-jangan karena gak ada lagi yang bisa dimakan yak :D). Tapi masih penasaran pengen bisa masak tongseng yang mirip dengan tongseng yang ada di daerah Solo atau Yogyakarta. Somebody help me??

Berikut ini resep dengan jurus kira-kira yang aku pakai ya....

TONGSENG DAGING SAPI

Bahan :
400 gr daging sapi, potong dadu
1 liter air untuk merebus
500 ml santan encer
3 lembar daun jeruk
1 batang serai, geprek
1 ruas jari lengkuas, geprek
3 butir cengkeh
1 batang kecil kayu manis
6 butir bawang merah, iris tipis dan goreng
3 siung bawang putih, iris tipis
daun kol secukupnya, iris kasar
1 buah tomat, potong-potong
1 sdt garam
2 sdt merica bubuk
4-5 sdm kecap manis
cabe rawit secukupnya
1 sdm minyak goreng untuk menumis

Bumbu Halus :
10 butir bawang merah
5 siung bawang putih
3 cm kunyit
1 ruas jahe
3 butir kemiri sangrai
1 sdt ketumbar butiran
1/2 sdt jinten
1/2 sdt garam

Cara Membuat :
- Rebus daging bersama air
- Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum, masukkan daun jeruk, lengkuas dan serai. Tumis hingga matang.
- Masukkan tumisan bumbu halus ke dalam rebusan daging. Masak hingga daging empuk dan air menyusut.
- Tuang santan encer sambil terus diaduk perlahan agar santan tidak pecah.
- Masukkan cengkeh dan kayu manis. 
- Masukkan bawang merah, bawang putih iris, kecap manis dan bumbui kembali dengan garam dan merica hingga rasanya pas.
- Masukkan kol, masak sebentar hingga agak layu.
- Masukkan cabe rawit dan tomat. Masak kembali sebentar saja.
- Angkat dan hidangkan hangat bersama nasi putih.

Setelah aku tanya pendapat suamiku, beliau bilang rasa sih sudah oke, tapi kayanya kurang pedas mericanya. Menurut dia tongseng itu pedasnya dari merica. Daripada penasaran, sore harinya, aku tambahkan merica bubuk di tongseng dan aku masak kembali sebentar. Hasilnya....memang lebih enak, tapi menurutku tetap ada yang kurang. Apa ya kira-kira?? Hadeeeh tambah penasaran aja. Menurutku belum lulus nih ujian buat bikin tongseng :D

Yang bikin seneng, ternyata tongseng wannabe ala aku ini, disuka juga oleh anak-anakku. Alhamdulillah...senangnya melihat mereka berdua lahap sekali makannya. Jadinya sore tadi, dapurku sudah bersih deh. Nasi putih habis, tongsengnya juga sudah tandas tak tersisa. ^^




Tidak ada komentar:

Posting Komentar